Program Studi (S-1) Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sebagai salah satu program studi yang baru beroperasi pada tahun ajaran 2020/2021, menyadari betul pentingnya mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi. Selain giat melakukan pendidikan penelitian, para dosen Prodi Keperawatan S-1 Untirta turut serta dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan, yaitu memberikan penyuluhan secara gratis kepada masyarakat di Desa Lempuyang, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, pada tangga 3 April 2021. Penyuluhan tersebut disambut antusias oleh para warga yang ada di sana, baik itu masyarakat yang sudah lanjut usia maupun para remaja yang hanya sekadar ingin mengecek kesehatan.

Kesehatan di masa seperti ini, terlebih Covid-19 yang masih mengintai dan tidak mengenal batas usia dalam penularannya membuat pengabdian kali ini terasa berbeda. Antusias warga terhadap pelayanan gratis ini, tentu saja dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisasi. Beruntung, masyarakat yang hadir tidak bergerombol dan dapat mematuhi arahan untuk menunggu giliran sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Ns. Aminah, S.Kep., M.Kes. (Ketua Program Studi S1 Keperawatan) dan dr. Ernawati, pada kesempatan kali ini memberikan penyuluhan terkait mengenal tanda-tanda hipertensi pada kehamilan. Penyuluhan ini dilakukan agar ibu-ibu yang tengah mengandung dan para remaja di Desa Lempuyang dapat mengantisipasi hipertensi dengan cara mengenal tanda-tandanya terlebih dahulu. Diharapkan, setelah mengenal tanda-tanda hipertensi, para ibu yang sedang mengandung dapat mengantisipasinya dengan segera, sehingga beragam risiko hipertensi pada ibu hamil dapat diatasi. Perlu diketahui bahwa edukasi kesehatan yang disampaikan oleh Ns. Aminah, S.Kep., M.Kes. (Ketua Program Studi S-1 Keperawatan) dan dr. Ernawati telah menyadarkan masyarakat bahwa hipertensi pada kehamilan dapat mengakibat terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur, bahkan dapat membahayakan ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungannya.

Bukan hanya tentang hipertensi, pada kesempatan yang sama, Ns. Tuti Sulastri, S.Kep., M.Kep. yang juga sebagai Sekretaris Program Studi Keperawatan S-1 Untirta memberikan penyuluhan  kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan pencegahan penularan TBC (Tuberkulosis) pada masa pandemi Covid-19. Diketahui, penyebaran Covid-19 sampai saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan dapat menyerang siapapun, terutama bagi masyarakat yang sudah lanjut usia karena daya tahan tubuh yang semakin berkurang. Bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit TBC, perlu lebih waspada dalam kondisi seperti ini karena beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita TBC, dirasakan pula oleh masyarakat yang terinfeksi Covid-19. Pasien yang terinfeksi Covid-19 dan/atau TBC merasakan gejala yang sama seperti batuk, demam, dan badan terasa lemas. Oleh sebab itu, pentingnya pencegahan penularan TBC pada kondisi seperti ini perlu dilakukan dan disadari betul oleh masyarakat. Sehingga, selain menekan angka penyebaran TBC, dapat pula menekan penyebaran TBC di lingkungan masyarakat sekitar.

Masih di tempat yang sama, secara bergantian Hj. Dedeh Hermala Dewi, M.Kep. menyampaikan penyuluhan gizi kepada ibu hamil. Pentingnya menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan bergizi bagi ibu perlu ditanamkan serta diterapkan secara serius. Hal tersebut dilakukan agar kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil dapat terpenuhi dengan baik, sehingga dapat mengurangi risiko yang dapat dialami oleh ibu hamil. Beberapa risiko yang dapat dialami oleh ibu hamil, di antaranya anemia,  melahirkan bayi dengan berat rendah, melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir, mengalami keguguran, bahkan dapat menyebabkan kelahiran anak dengan daya ingat yang rendah. Mengingat masih tingginya kondisi ibu hamil yang kekurangan asupan nutrisi dapat diantisipasi dengan memberikan edukasi kesehatan berupa penyuluhan dan konsultasi kesehatan secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan demi keberlanjutan generasi penerus bangsa di masa depan yang lebih baik.

 

 

Keberadaan perawat di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Terlebih, setelah satu tahun lebih, sejak pandemi Covid-19 melanda, peran perawat begitu besar untuk membantu  penderita Covid-19 agar kembali sembuh. Tidak jarang juga, mereka yang telah gugur dalam menjalankan tugasnya saat pandemi seperti ini. Hari ini, 17 Maret 2021, tepat umur PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI) menjadi momentum untuk saling menguatkan dan bersinergi dalam menghadapi pandemi serta terus mengabdi kepada negeri.

Civitas Academica Program Studi Keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa turut serta dalam memperingati hari jadi PPNI. Ucapan selamat dan semangat, dapat dilihat melalui video berikut ini.